JAKARTA, KOMA.ID – Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno alias Eddy Soeparno mendapatkan tanggapan langsung dari Ade Armando, orang yang ia sebut sebagai penista atau penoda agama.
Pasca sembuh dan keluar dari Rumah Sakit Siloam Semanggi, Ade Armando mengajak Eddy Soeparno untuk duduk bersama menuntaskan persoalan sebutan penista agama yang ditweetkan di akun Twitter pribadinya, Selasa (12/4) lalu.
“Kita duduk bersama-sama di depan publik dan pak Eddy Soeparno jelaskan, kapan saya dianggap menodai agama kalaupun gak mau dibawa ke pengadilan,” kata Ade dalam wawancara dengan CokroTV dikutip Minggu (15/5).
Namun jika Eddy Soeparno tidak bisa menjelaskan secara jelas tudingan itu, Ade pun menyarankan agar mantan Direktur Utama Garuda Indonesia itu meminta maaf dan menghapus saja tweet-nya itu.
Maka dengan i’tikad baik itu, ia yakin persoalan dirinya dengan Eddy Soeparno selesai.
“Tapi menurut saya kalau dia tidak bisa membuktikan dan menjadi benar apa yang dilakukan kuasa hukum saya (melaporkan ke polisi),” ujarnya.
Ditekankan Ade Armando, sikap tegas pihaknya ini bukan karena latar belakang kebencian kepada Eddy Soeparno, melainkan sekedar memberikan perhatian dan peringatan kepada Eddy dan siapapun agar tidak sembarangan memberikan label orang lain dengan sebutan penista agama atau penoda agama.
Hal ini karena label tersebut sangat serius implikasinya jika disematkan kepada orang lain di Indonesia.
“Bukan karena saya benci kepada Eddy Soeparno, tapi di Indonesia orang harus tahu menuduh orang lain sebagai penoda agama itu implikasinya serius. Karena serius, dia juga harus serius ngomongnya,” tandasnya.
Pilihan ini ada di tangan Eddy Soeparno. Ade Armando dan kuasa hukumnya akan menghantam Eddy di jalur hukum jika tidak ada i’tikad baik dari anak buah Zulkifli Hasan itu.
Kalau tdk, sebenarnya gampang, bilang minta maaf saya gak bermaksud spt itu. Saya kalau salah minta maaf kok.