Medan – Maraknya aksi begal yang sering terjadi di Kota Medan menjadi perhatian serius Wali Kota Medan Bobby Nasution. Sebab, tidak sedikit masyarakat yang telah menjadi korban aksi kriminal jalanan tersebut, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Tak pelak kondisi itu membuat suasana di ibukota Provinsi Sumatera Utara menjadi tidak aman dan kondusif sehingga membuat masyarakat resah.
Sejumlah kejadian di beberapa titik Kota Medan seolah seperti ingin menunjukkan eksistensi para pelaku begal. Bahkan, tindakan mereka tidak hanya sekadar mengambil barang pribadi melainkan hingga membuat korbannya meregang nyawa.
Melihat kondisi yang ada, Bobby Nasution pun diberbagai kesempatan telah meminta aparat penegak hukum (APH) untuk menindak tegas pelaku begal di Kota Medan agar bisa memberi efek jera dan meminimalisir angka kejahatan jalanan yang ada.
Langkah Bobby dalam menangani aksi begal pun mendapat sorotan dari LBH Medan dengan menolak kebijakan Walikota Medan tersebut karena tindakan tersebut melanggar hak asasi manusia.
Sejalan dengan tanggapan LBH Medan terkait kebijakan Walikota Medan dalam menangani begal muncul spanduk yang berisi dukungan LBH Medan terhadap begal terpasang di sejumlah lokasi di Kota Medan. Belum jelas siapa yang memasang dan kapan spanduk ini dipasang di sejumlah lokasi fasilitas umum.
Dari pantauan, sebuah organisasi masyarakat yang menamakan dirinya Forum Masyarakat Sumut Cinta Damai memasang spanduk di beberapa lokasi jalan di kawasan Kota Medan, seperti yang ada di pagar taman depan hotel JW. Mariot terpasang spanduk bertuliskan LBH Medan minta Polisi untuk sayangi begal. Spanduk ini diduga terkait dengan statment LBH Medan yang mengkritisi kebijakan Walikota medan karena dianggap melanggar HAM. Beberapa spanduk yang dipasang oleh orang yang tidak dikenal itu diletakkan di pagar sekitar jalan Kota Medan.
Sampai berita ini diturunkan, spanduk tersebut masih terpasang rapi di beberapa lokasi seperti pagar taman depan hotel JW Mariot dan di pagar ruko sekitar lapangan benteng.