JAKARTA – Puluhan massa yang tergabung di dalam Aliansi Anti Korupsi menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar China. Dalam aksinya, mereka menuntut agar pemerintah China sebagai perwakilan Indonesia untuk menekan PetroChina melakukan evaluasi terhadap jabatan strategis di perusahaan plat merah negara tirai bambu itu.
“Meminta Duta Besar China agar melakukan audit secara menyeluruh terkait kegiatan operasional pengadaan barang dan jasa PetroChina di Indonesia,” kata koordinator aksi Ade Rizal, Jumat (6/10).
Salah satu pihak yang dibidik di dalam aksinya itu adalah Vice President Supply Chain and Management, Petrochina (VP SCM) Gusminar dan sejumlah anak buahnya baik yang ada di PetroChina pusat maupun yang ada di Jambi. Apalagi pihaknya mencium adanya dugaan praktik tidak beres di perusahaan energi dalam sistem pelelangan barang dan jasa.
“Duta Besar China untuk meminta Presiden PetroChina agar membenahi sistem pelelangan barang maupun jasa secara menyeluruh yang ditunjukkan ke sekelompok perusahaan tertentu yang dimiliki oleh beberapa oknum yang terafiliasi dengan VP SCM Gusminar,” paparnya.
Demi kesehatan perusahaan, Aliansi Anti Korupsi mendorong agar Dubes China untuk Indonesia meminta agar Presiden PetroChina segera mengganti Gusminas dengan orang yang lebih kompeten dan berintegritas.
“Meminta Duta Besar China agar meminta Presiden PetroChina untuk menunjuk pengganti Gusminar sebagai VP SCM dengan orang yang lebih berkompeten dan memiliki integritas tinggi,” tegasnya.
Lalu, mereka juga meminta agar Dubes China memberikan arahan kepada Presiden PetroChina agar melakukan evaluasi terhadap sistem pengadaan barang dan jasa agar lebih transparan dan memberikan nilai lebih kepada perusahaan. Salah satunya adalah dengan melakukan perombakan personel.
“Mendesak Duta Besar China untuk meminta Presiden PetroChina agar melakukan penggantian personil yang duduk di dalam organisasi pelelangan barang dan jasa baik di tingkat pusat maupun daerah dan personel lainnya yang terafiliasi erat dengan VP SCM Gusminar,” tegasnya.
Tidak hanya Gusminar, Aliansi Anti Korupsi juga menyebut beberapa nama agar dievaluasi. Antara lain ; Woro Sutjiningsi sebagai procurement manager, Rudi hermawan sebagai field manager, Dana Adriadi, dan Alexander Zulkarnain sebagai Bidang Committee. Karena mereka disebut sebagai pihak yang mengarahkan proses tender di lapangan kepada perusahaan-perusahaan terafiliasi.
Selain kepada Dubes China, Ade Rizal juga meminta agar SKK Migas sebagai perusahaan plat merah Indonesia juga melakukan evaluasi terhadap kerja-kerja PetroChina. Caranya adalah melakukan audit secara transparan kepada publik.
“Meminta SKK Migas agar dapat menyampaikan laporan terkait hasil audit secara terbuka kepada masyarakat luas dengan semangat keterbukaan informasi,” sambungnya.
Termasuk juga meminta agar SKK Migas melakukan evaluasi terhadap semua tender pengadaan barang dan jasa yang berkaitan dengan pengeboran yang diduga banyak terjadi manipulasi berupa penggelembungan nilai barang dan jasa hasil penunjukan langsung dengan kontraktor tertentu.